Game Assassins Creed yang Dibatalkan Mengangkat Latar Perang Sipil

foto/ilustrasi

sekilas.co – Baru-baru ini, beredar bocoran mengenai game Assassin’s Creed yang dibatalkan oleh Ubisoft, memuat sejumlah detail menarik bagi para gamer, khususnya penggemar yang sudah lama menantikannya.

Salah satu informasi yang terungkap ke publik adalah konsep Perang Sipil (Civil War). Benarkah demikian?

Baca juga:

Bocoran Game Assassin’s Creed yang Dibatalkan

Melansir Stephen Totilo via Game File, seri Assassin’s Creed yang dibatalkan ini berlatar pasca Perang Sipil (Civil War) dan sempat berada dalam tahap pengembangan.

Awalnya, pengembangan berjalan lancar dan para developer tampak puas dengan proyek tersebut. Namun, kehadiran Shadows pada Maret 2025 memicu kontroversi terkait salah satu protagonis utama game, Yasuke.

Selain itu, pembatalan pengembangan juga dipengaruhi oleh situasi politik Amerika Serikat yang dianggap kurang kondusif. Potensi kontroversi dan masalah politik membuat Ubisoft akhirnya memutuskan untuk membatalkan game ini.

Laporan Totilo juga menyebut bahwa game Assassin’s Creed baru ini direncanakan berbasis RPG dalam waralaba populer AC, dengan target rilis pada tahun fiskal 2028 (sekitar Oktober 2027).

Mantan Budak Menjadi Protagonis Utama

Berdasarkan laporan Totilo, protagonis utama game Assassin’s Creed baru ini adalah mantan budak yang kembali ke Selatan saat kemunculan klan Ku Klux dan harus berhadapan dengan mereka.

Meski laporan resmi tidak menyebut nama, Tom Henderson via Insider Gaming meyakini game yang dimaksud adalah “Project Scarlet”. Proyek ini dikembangkan oleh Ubisoft Quebec dan dipimpin oleh Scott Philips sebagai Game Director, yang sebelumnya berkontribusi pada AC Syndicate dan Odyssey.

Walau “Scarlet” masih berada pada tahap konsep, menurut Henderson tim pengembang tampak sangat antusias meski akhirnya proyek ini resmi dibatalkan.

Gimana menurutmu tentang kabar ini?

Artikel Terkait