Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya berencana menjadikan Mobile Legends sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler mulai tahun ajaran 2025/2026. Program ini diharapkan bisa menjadi kegiatan non-akademik yang edukatif sekaligus menyenangkan bagi para siswa.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Surabaya, Tri Endang Kustianingsih, menjelaskan bahwa game ini dinilai mampu menjadi media pembelajaran yang seru dan edukatif.
Menurutnya, ekstrakurikuler Mobile Legends sejalan dengan pengembangan kurikulum kecerdasan buatan (AI) dan coding, yang saat ini tengah digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Endang optimistis bahwa game online bisa dijadikan sarana pembelajaran karakter sekaligus menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa. “Siapa tahu nanti tidak hanya siswa yang bisa berkompetisi, tapi juga antar guru,” ujarnya.
Ia menambahkan, permainan digital memiliki potensi sebagai media edukatif positif untuk mendorong prestasi siswa.
“Kami mendukung penuh integrasi program ini ke dalam kegiatan sekolah, karena pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang bisa dikembangkan melalui game,” jelasnya.
Endang juga mendorong para guru yang memainkan Mobile Legends untuk mengeksplorasi potensi pembelajaran dari game tersebut dan menerapkannya di sekolah.
“Siapa tahu nanti, saat peringatan Hari Guru, bisa diadakan kompetisi antar guru,” tambahnya.





